Jl. KH. Utsman Dusun Beddian Rt. 29 Rw. 06 Desa Jambesari Kecamatan Jambesari Darus Sholah 68263 Kabupaten Bondowoso
Jl. KH. Utsman Dusun Beddian Rt. 29 Rw. 06 Desa Jambesari Kecamatan Jambesari Darus Sholah 68263 Kabupaten Bondowoso
Artikel
HUMAS. Bondowoso – Menjelang
pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025, Panitia
Pelaksana PBAK Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Utsmani Bondowoso menggelar
kegiatan technical meeting pada Rabu (20/8/2025). Bertempat di Hall
Activity Center (HAC) STAI Al-Utsmani Bondowoso, acara ini diikuti oleh ratusan
mahasiswa baru dari berbagai program studi yang antusias menyimak rangkaian
penjelasan dari panitia dan jajaran pimpinan kampus.
Kegiatan ini menjadi langkah awal
bagi mahasiswa baru untuk mengenal aturan, teknis, serta tata tertib
pelaksanaan PBAK yang dijadwalkan akan digelar pada tanggal 25 s/d 29 Agustus
2025. Suasana HAC tampak penuh semangat, diwarnai interaksi aktif antara
panitia dan peserta yang ingin memastikan kesiapan mereka menghadapi agenda
pengenalan kampus.
Ketua Panitia PBAK 2025, Arini
Nur Fadilah, dalam laporannya menyampaikan bahwa technical meeting
memiliki peran penting dalam memastikan kelancaran PBAK. Menurutnya, kegiatan
ini tidak sekadar penyampaian informasi teknis, melainkan juga ruang interaksi
awal antara panitia dan mahasiswa baru.
“Melalui technical meeting
ini, kami berharap mahasiswa baru lebih siap mengikuti PBAK, memahami aturan,
dan mampu menjaga kekompakan antar peserta. Dengan begitu, pelaksanaan PBAK
nanti bisa berjalan lancar, tertib, dan penuh manfaat,” ujar Arini.
Ia menambahkan, panitia telah
menyiapkan berbagai agenda PBAK yang tidak hanya berisi kegiatan seremonial,
melainkan juga sesi-sesi penguatan akademik, motivasi dan pengenalan organisasi
mahasiswa di lingkungan kampus.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama STAI Al-Utsmani Bondowoso, Heridianto dalam
sambutannya memberikan pesan yang mendalam kepada mahasiswa baru. Ia
mengibaratkan perjalanan seorang mahasiswa bagaikan proses pembuatan batu bata.
“Mahasiswa itu bagaikan batu bata. Prosesnya sangat menyakitkan, mulai dari dicangkul, diinjak-injak, dicetak, dijemur lalu dibakar. Tetapi setelah melalui semua proses itu, batu bata menjadi kuat dan kokoh, bahkan mampu menopang bangunan besar,” ungkap Heridianto.
Melalui perumpamaan tersebut, ia
menegaskan bahwa dunia kampus adalah tempat pembentukan karakter. Mahasiswa
akan menghadapi berbagai ujian, kesulitan bahkan tantangan berat. Namun, semua
itu merupakan bagian dari proses pendewasaan dan penguatan diri.
“Jangan pernah takut dengan
proses. Rasa sakit, lelah, bahkan tertekan adalah jalan menuju kekokohan. Pada
akhirnya, kalian akan menjadi pribadi tangguh yang siap menopang masyarakat,
bangsa, dan agama,” tambahnya.
Heridianto berharap mahasiswa
baru bisa meneladani filosofi batu bata ini dengan menjadikan setiap tantangan
sebagai peluang untuk tumbuh lebih kuat.
Sedangkan, Ketua STAI Al-Utsmani
Bondowoso Dawimatus Sholihah, dalam sambutannya menegaskan bahwa PBAK merupakan
agenda strategis bagi kampus dalam menanamkan nilai dasar akademik dan budaya
keislaman kepada mahasiswa baru.
“PBAK adalah momentum penting
untuk menanamkan nilai akademik, spiritual, dan budaya kampus sejak awal. Kami
ingin mahasiswa baru tidak hanya mengenal STAI Al-Utsmani dari sisi formal,
tetapi juga mampu menjiwai semangat keilmuan Islam yang kami kembangkan,”
ungkap Dawim.
Ia mengingatkan bahwa mahasiswa
bukan hanya dituntut menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga harus mampu
menjaga etika, membangun jejaring sosial yang sehat, serta mengembangkan
potensi diri sesuai bakat dan minat. Karena itu, PBAK diharapkan menjadi titik
awal pembentukan karakter mahasiswa yang berintegritas, berakhlak mulia, dan
berkomitmen pada pengembangan keilmuan Islam.
Dalam technical meeting
tersebut, panitia menjelaskan berbagai hal teknis mulai dari pembagian
kelompok, jadwal kegiatan, penggunaan atribut, hingga tata tertib yang harus
dipatuhi selama pelaksanaan PBAK. Panitia juga memberikan kesempatan tanya
jawab sehingga mahasiswa baru bisa memperoleh kejelasan mengenai hal-hal yang
masih belum dipahami.
Arini menegaskan, PBAK STAI
Al-Utsmani Bondowoso 2025 akan dikemas dengan konsep edukatif, inspiratif, dan
religius. Selain menghadirkan narasumber internal kampus, beberapa praktisi dan
tokoh masyarakat juga akan diundang untuk memberikan materi seputar wawasan
kebangsaan, kepemimpinan, serta peran mahasiswa dalam pembangunan masyarakat.
Mahasiswa baru yang hadir
menunjukkan antusiasme tinggi sepanjang kegiatan. Mereka mengikuti arahan
dengan serius, mencatat informasi penting, bahkan sebagian mengajukan
pertanyaan kepada panitia. Bagi sebagian besar mahasiswa baru, PBAK adalah
pengalaman pertama mereka memasuki dunia perguruan tinggi, sehingga wajar bila
rasa penasaran dan semangat mereka begitu besar.
Beberapa mahasiswa baru
mengungkapkan harapannya agar PBAK tidak hanya berisi aturan dan seremonial,
tetapi juga memberikan inspirasi, motivasi, serta pengalaman berharga yang bisa
mereka kenang sepanjang perjalanan kuliah.
Dengan terselenggaranya technical
meeting ini, ratusan mahasiswa baru STAI Al-Utsmani Bondowoso telah
dibekali pemahaman awal tentang bagaimana PBAK 2025 akan dilaksanakan. Panitia
berharap kegiatan utama PBAK yang segera digelar dapat berlangsung dengan
lancar, aman, dan memberikan manfaat maksimal bagi seluruh peserta.
STAI Al-Utsmani Bondowoso sendiri
terus berkomitmen menghadirkan proses pendidikan tinggi yang berbasis pada
keilmuan Islam, nilai-nilai akhlak mulia, serta pembentukan karakter mahasiswa
yang siap menghadapi tantangan zaman. Melalui PBAK, kampus ini meneguhkan diri
sebagai rumah bagi generasi muda muslim yang intelektual, berkarakter, dan
berdaya saing. (*)
©Tim IT STAI Al Utsmani 2024