Selain menjadi kiblat pendidikan kitab kuning di Bondowoso, Ponpes Al Utsmani harus juga siap menjawab kebutuhan masyarakat

Pesantren Al Utsmani terus menunjukkan geliat pertumbuhan yang menggembirakan. Meningkatnya jumlah santri setiap tahun menjadi isyarat kuat bahwa kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini semakin kokoh. Namun, derasnya arus lulusan MTs dan SMP yang ingin melanjutkan pendidikan di lingkungan pesantren menghadirkan tantangan baru : keterbatasan pilihan jenjang lanjutan masih menjadi perdebatan. Kehadiran SMA saja belum cukup menjawab keragaman minat dan potensi santri.

Dari sinilah lahir kebutuhan mendesak akan SMK dan Madrasah Aliyah (MA). SMK memberikan jalur vokasi yang membekali santri dengan keahlian praktis menuju dunia kerja, sementara MA memperkuat jalur akademik berbasis keislaman menuju perguruan tinggi. Keduanya saling melengkapi, menghadirkan pilihan masa depan yang lebih luas dan bermakna bagi para santri.

Pesantren Al Utsmani tak sekadar mencetak insan sholeh, tetapi juga siap mengantarkan mereka menjadi generasi unggul dan mandiri. SMK dan MA bukan sekadar kebutuhan administratif, tetapi wujud komitmen terhadap pendidikan yang berkeadilan dan berorientasi masa depan. Sehingga, harapan kami di Tahun 2026 besok sudah berdiri lembaga-lembaga baru yakni MA dan SMK.

Semoga tulisan ini juga dibaca oleh majelis keluarga dan para pengurus yayasan pondok pesantren al utsmani. Utamanya Ketua Umum Yayasan.

***

*) Oleh: Dr. Ubaidillah S.Pd.I., M.Pd.I Ketua Senat STAI Al-Utsmani Bondowoso