Jl. KH. Utsman Dusun Beddian Rt. 29 Rw. 06 Desa Jambesari Kecamatan Jambesari Darus Sholah 68263 Kabupaten Bondowoso
Jl. KH. Utsman Dusun Beddian Rt. 29 Rw. 06 Desa Jambesari Kecamatan Jambesari Darus Sholah 68263 Kabupaten Bondowoso
Artikel
HUMAS, Bondowoso - Ssekolah
Tinggi Agama Islam Al-Utsmani Bondowoso menggelar dialog kepemimpinan bertajuk "Menguatkan
Peran Ormawa sebagai Wadah Candradimuka Calon Pemimpin Masa Depan" di
Hall Activity Center. Selasa, (29/07/2025). Kegiatan ini menghadirkan Dr. Moh.
Dasuki, M.Pd.I., sebagai narasumber utama.
Ratusan mahasiswa yang tergabung
dalam organisasi kemahasiswaan (ormawa) tampak antusias mengikuti kegiatan
tersebut. Selain untuk memperkuat peran ormawa di lingkungan kampus, forum ini
juga menjadi ruang refleksi tentang nilai-nilai dasar kepemimpinan yang
dibutuhkan generasi muda masa kini.
Dalam paparannya, Dr. Dasuki
menekankan pentingnya ormawa sebagai ruang pembelajaran kepemimpinan yang
nyata. Ia menyebut bahwa pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan, dan kampus
adalah tempat awal menempanya.
“Menjadi pemimpin bukan soal
jabatan, tapi soal kesiapan jiwa dan kematangan nilai,” ujarnya di hadapan para
peserta.
Ia juga menyoroti pentingnya investasi
spiritual dalam membentuk karakter pemimpin. Dua prinsip dasar yang ia tekankan
adalah "Etis saya tunduk" sebagai simbol kerendahan hati dan "Epistemologis
saya bercengkrama dengan siapapun" sebagai wujud keterbukaan terhadap
ilmu dan dialog lintas perspektif.
Menurutnya, pemimpin ideal bukan
hanya cerdas, tetapi juga memiliki etika dan kemauan untuk terus belajar dari
siapapun.
Lebih lanjut, Dr. Dasuki
menekankan empat keterampilan utama yang wajib dimiliki calon pemimpin masa
depan, yakni berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas. Semua
keterampilan tersebut, katanya, bisa dilatih secara nyata di ormawa melalui
dinamika organisasi, penyelesaian konflik, pengambilan keputusan kolektif,
hingga pengelolaan kegiatan.
“Organisasi mahasiswa adalah
kawah candradimuka untuk menempa pemimpin. Di sanalah mahasiswa diuji dan
ditempa dalam situasi nyata,” tambahnya.
Menjelang akhir sesi, Dr. Dasuki
memperkenalkan konsep belajar yang ia sebut “Saring, Sering dan Share.”
Konsep ini mendorong mahasiswa untuk mampu memilah informasi, konsisten dalam
belajar, serta aktif berbagi ilmu kepada sesama.
Kegiatan dialog ditutup dengan
sesi diskusi yang berlangsung hangat dan inspiratif. Mahasiswa terlihat aktif
bertanya dan menanggapi, menunjukkan semangat yang tinggi untuk terus
berkembang.
Kegiatan ini sekaligus
mempertegas komitmen STAI Al-Utsmani dalam mencetak pemimpin muda yang tidak
hanya cakap secara intelektual, tetapi juga matang dalam spiritualitas dan
sosial kemasyarakatan. (*)
©Tim IT STAI Al Utsmani 2024